Galau...

Huaaaaaaaaaaaaaaaa galau begete.
Galau segalau galaunya.
Gara-gara eksul gue jadi kayak anak ilang yang nyasar di hutan.
Lebay emang kedengerannya, tapi memang inilah yang terjadi.
Gue lagi diambang kegalauan, karena gue yang terlalu ya bisa dibilang unyu gini lagi bingung milih ekskul.
Setelah memilih, menimbang, menelaah, mengamati, memperhatikan kondisi fisik dan metal gue tetep bingung mau eksul apaan-_-
Akhirnya jalan terakhir, gue jalan lurus trus belokan kanan lalu kiri. eh enggak deng gue nanya pendapat orang ekskul yang cocok buat gue.
Dan orang beruntung tersebut adalah jrengjrengjreng....
Mama, papa, kakak-kakak, abang-abang, om, tante sampe sekeluarga gue tanyain dan jawabannya sama SESUAI KEMAUAN DAN KEMAMPUAN GUE. Saran macam apa itu tidak memotivasi banget, menyakitkan hati gue hancur berkeping-keping.
Dengan tampang bego gue nanya ke temen-temen gue, ya taulah kalo remaja itu identik dengan labil dan hasilnya gue makin galau karena mereka kasih pilihan yang banyak banget. 
Sampe akhirnya kakjas dan alvin ngasih gue saran dengan berlandasan alasan yang kuat yang mendukung pendapat mereka.
Dan akhirnya dengan hati bimbang antara yakin dan gak yakin, gue memilih 2 ekskul atas saran dua orang sahabat gue di malang ini.
Dengan hati ceria berbunga-bunga cielah gue dateng sekolah, pas mau ngumpul formulir ekskul gue galau lagi gara-gara ada 1 ekskul yang menarik dan itu bukan salah satu dari pilihan gue tadi.
Gue menunda mengumpulkan formulir ekskul itu lagi. Gue udah ngaret sengaret-ngaretnya, sampe akhirnya temen sekelah gue mengingatkan gue kata-kata dari guru bahasa Indonesia, bu Nining "KUATKAN IMAN" . Gue pun menyakinkan diri untuk memilih keputusan awal, karena orang yang sukses bukanlah orang yang plinplan.