Kini hatiku benar-benar diuji, kini 'dia' sosok yang selama itu kukagumi, menyita pikiranku, hatiku, perasaanku yang selama itu kututup rapat tanpa seorang pun mengetahuinya mulai menunjukkan tanda-tanda. Aku tak tau tanda apa itu, kini aku dan dia mulai dekat, saling menganggap ada, saling ketergantungan tapi mengapa disaat semua yang aku inginkan dulu, ingin lebih sering bertemu dengannya, menyapanya dan melakukan semua bersamanya mulai menampakkan keberhasilan, lambat laun hal tersebut terwujud, muncul seseorang lain dalam pikiranku 'doi'. Aku mungkin mengenalnya sudah lumayan lama tapi mengapa disaat aku dan dia "hampir" bersama doi datang menghantui pikiranku. Mungkin benar kata orang cinta itu tak mengenal waktu. Dulu saat teman-temanku membicarakan doi tak sedikitpun aku peduli aku tetap fokus pada dia. Dan kini ntah sejak kapan pikiranku terbagi, perasaan dan hatiku pun terbagi untuk dia dan doi. oke ini salah! salah besar malah. Aku tak bisa lagi menahan bendungan air mata ntah mengapa tiap mengingat dia dan doi aku menangis.
Antara aku dan dia, kami punya banyak kesamaan, mungkin ini cuma prasangka semata atau hanyalah sebuah kebetulan kadang kala aku dan dia sama-sama mengenakan t-shirt ungu yang notabenanya adalah warna kesukaanku, ditinjau dari tanggal lahir, tanggal lahir kami memiliki unsur yang sama angka 2. Bukan cuma itu aku dan dia sering kali bercanda seolah tak ada kesenjangan antara kami, tatapan matanya, cara dia ngeledek aku, modusan-modusan dia, nasihat-nasihat dia, all over about him and us.
Sedangkan aku dan doi, mungkin ini hanya prasangka ntah darimana berlayar cerita doi ini, aku emang kenal dia, ketidaksengajaan mengenal dia membuatku menyapanya setiap bertemu, memberikan senyum tulusku. Pandangan kami sering betemu. Sejak hari itu, yap mungkin sejak itu sejak terakhir kali aku menyapanya dan untuk pertama kalinya kami berbicara diluar konteks yg biasa dibicara, mungkin itu awal mulanya hubungan personality kami, dan sejak itu aku tak berani lagi menyapanya, kami tetap bertemu tapi tak saling menyapa ia hanya memperhatikanku. Tak cukup sampai disini mungkin ini hanya prasangkaku doi sengaja duduk dibelakang dan memperhatikanku, dan yang paling kuingat ia memaksa temannya untuk berfoto didepanku dan apa yang kulihat kameranya fokus ke aku, apa aku salah liat atau apa? dan ketika ia menulis sejenak kuperhatikan doi tersirat senyum diwajahnya kembali lagi kubertanya apa aku salah liat atau apalah?
aku bingung, benar-benar bingung ditambah dengan tweetnya tentang "pandangan seseorang terhadapnya" di saat aku benar-benar memperhatikannya, apakah ini kebetulan?
Lalu siapa sebenarnya kucintai?
No comments:
Post a Comment